Suatu pagi di ruang guru terdapat percakapan antara guru wanita, guru laki-laki Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Pak Aldino.
Guru wanita: “tangan saya kok gatal-gatal yaa.. Apa ini pertanda ada yang cair lagi nih?” (Cair di sini dapat diartikan sebagai momen di mana hari gajian atau hari terima uang, bukan berarti cairnya es batu menjadi air yaa..)
Guru laki-laki (PAI): “Ohh iya kah, bu? Kalau dalam Agama itu ada yang namanya firasat, merupakan salah satu petunjuk, bla bla bla.. (pada intinya menerangkan bahwa ada sebuah dalil atau semacamnya yang menunjukkan mengenai firasat atau prasangka positif bisa mengandung makna tertentu. Misalnya memaknai tangan yang tiba-tiba gatal adalah pertanda adanya rejeki yang mendekat)
Guru wanita: “Wah, berarti kira-kira mau ada apalagi yaa ini? Soalnya tanggal gajian baru aja lewat, terus proker yang kemarin juga baru saja cair. Wah jadi penasaran ini mau ada apa lagi.”
Tiba-tiba dari sebuah arah yang tidak terduga, Pak Aldino menanggapi percakapan mengenai gatal-gatal dan firasat tersebut.
Pak Aldino: “Wah bu, kalau gitu, ini kaki saya sering gatal-gatal juga ehh.. apa pertanda kaki saya dapat rejeki yang banyak yaa? Sekalian ini kadang-kadang seluruh badan saya juga gatal-gatal. Wah semakin banyak ini kayaknya rejeki yang mau dating. Hehe”
Guru wanita: “Aduh, yaa kalau yang gatal bagian kaki dan sekujur tubuh itu bukan tanda-tanda rejeki mau datang. Tapi sprei anda belum dicuci beberapa minggu mungkin.”
Seketika tawa riuh memenuhi ruang guru pagi itu.
Selesai
Komentar
Posting Komentar