Kisah cinta di masa muda selalu menarik untuk dibahas. Berbagai macam karya baik berupa cerpen, novel, pentas drama, film, musik selalu menarik minat jika bertemakan kisah percintaan di masa muda, terutama masa sekolah. Para pembaca pasti masih terngiang-ngiang lagu soundtrack film Dilan, atau agak mundur sedikit ada kisah Ada Apa dengan Cinta? dan mundur lagi ada kisah Galih dan Ratna, Lupus, dan beberapa kisah lainnya. Semuanya mengandung kisah percintaan di masa muda terutama masa sekolah. Saat ini saya bekerja sebagai guru di SMK swasta dan di sini saya juga menemui banyak kisah percintaan para siswa. Biasanya kisah cinta itu tumbuh dalam lingkup ekstrakurikuler yang sama, organisasi (OSIS/MPK), maupun cinta dalam sekelas. Faktor-faktor yang saya sebut tadi merupakan pengaruh terbesar terjadinya kisah cinta yang saling menerima atau tidak bertepuk sebelah tangan, yaa walau sebagian cintanya juga ada yang tidak terbalas. Namun, faktor kebersamaan dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler, organisasi, kepanitiaan, maupun sehari-hari bertemu di kelas tentunya menjadi lahan subur tumbuhnya perasaan suka khas anak remaja sehingga sulit untuk dihindari.
Suatu waktu di sebuah ekskul dengan fokus kemampuan berbahasa, terdapat sub divisi yang membahas tentang kreatifitas anggotanya dalam bidang dokumentasi maupun konten. Dalam divisi tersebut terdapat beberapa anggota cowok dan cewek. Semua tampak biasa saja dengan kegiatan rutin pertemuan untuk membahas program kerja, membuat konten digital, dan sebagainya. Namun, suatu waktu terkuak sebuah informasi bahwa salah satu cowok anggota divisi tersebut ternyata menaruh perasaan terhadap sesama anggotanya. Hal tersebut terkuak setelah teman dalam anggota divisi tersebut menceritakannya. Saya yang mengetahui hal tersebut akhirnya mengingat-ingat kembali kejadian sebelum fakta tersebut terungkap. Oh iya, pantas si cowok akhir-akhir ini suka ngajak ketemuan bahkan berinisiatif untuk mentraktir seluruh anggotanya. Mungkin itu cara dia agar ada kesempatan untuk berkumpul bersama dan menghabiskan waktu dengan orang yang menjadi pujaan hatinya. Wah, cara yang bagus dan mulia sekali yaa. Teman-teman anggota divisi tersebut juga sebenarnya belum mengetahui secara pasti kabar cowok yang menaruh perasaan tersebut. Namun, semuanya akhirnya terungkap karena gerak-geriknya sangat kentara dan juga pengakuan dari salah satu anggota yang kedapatan menjadi tempat curhat si cowok.
Beberapa waktu mundur ke belakang, sebenarnya si cowok ini aktif mengikuti kegiatan organisasi dengan ciri khas jas almamater merah di sekolah. Si cowok ini merupakan anak kelas X dan merupakan anggota baru di organisasi tersebut yang harus menjalani kegiatan pengukuhan organisasi di sekolah. Dalam kegiatan pengukuhan tersebut, si cowok menjalin hubungan dengan seniornya sesama anggota. Pada kegiatan tersebut juga tampak sedikit ada curi-curi kesempatan keduanya berkomunikasi intens, misalnya saat si cowok yang sedang mengalami cidera kaki harus membutuhkan pertolongan, si cewek yang merupakan seniornya langsung memberi perhatian lebih. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan yang saling mendukung dan menunjukkan keromantisan. Namun ternyata kisah hubungan si cowok dengan seniornya di keorganisasian ini tidak lama. Entah apa penyebabnya, namun hubungan tersebut ternyata berakhir dan si cowok kemudian melanjutkan perasaan sukanya kepada cewek lain yang diceritakan sebelum ini.
Waktu berlalu, ada suatu kejadian menarik di mana cewek pertama yang merupakan senior di organisasi jas almamater merah dan cewek yang saat ini menjadi incaran si cowok berada dalam satu ekstrakurikuler, yaitu ekstrakurikuler yang biasa bekerja saat upacara bendera alias paskibra. Si cowok ternyata menjadi salah satu siswa yang ditunjuk oleh kesiswaan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi paskibra Kota Balikpapan. Waktu itu saya juga kebetulan datang dalam kegiatan sosialisasi tersebut. Kemudian terjadi dialog singkat antara saya dengan si cowok yang intinya adalah, kalau si cowok lanjut mau ikut kegiatan paskibra, berarti harus ikut bimbingan dengan eksktrakurikuler paskibra dong. Yang artinya dia akan ketemu dengan mantan pacar dan juga cewek incarannya di sana. Wah, pasti sangat seru sepertinya. Mendengar hal tersebut, si cowok langsung dengan tegas menolak dengan alasan, dia tidak ahli dalam kegiatan baris-berbaris. Meskipun mungkin alasan kuatnya adalah ingin menghindar dari mantannya dan coba tetap fokus mengejar cewek incarannya di ekstrakurikuler yang mempertemukan mereka.
Beberapa waktu berlalu, berbagai kegiatan sekolah ternyata memanggil siswa-siswi untuk membantu lancarnya kegiatan, seperti kegiatan promosi sekolah ke SMP, kegiatan bazaar, dan lain-lain. Biasanya si cowok sering dipanggil oleh guru untuk ikut. Begitu pula si cewek incaran. Namun, saat kegiatan berlangsung, saya tidak melihat adanya interaksi dari keduanya. Apakah ini teknik pendekatan yang menemui jalan buntu? Atau mungkin mereka tidak ingin menampakkan ke publik? Entahlah, saya juga tidak tahu. Ada peristiwa unik yang terjadi pula, yaitu suatu waktu saya mengupload foto atau video si cowok dengan maksud menyemangatinya dalam kegiatan lomba karena dia merupakan atlet bela diri muda dengan kata-kata tertentu. Karena kebetulan si cewek incaran tersebut merupakan murid yang menjadi anak wali saya dan biasanya orang tua/wali murid menyimpan nomor Whatsapp saya, maka Ibu si cewek melihat postingan saya tersebut dan berkomentar. Melihat hal tersebut, saya terkejut dan berasumsi bahwa, "Ohh berarti kisahnya ini sudah diceritakan sampai ke ibunya yaa." Mungkin biasa anak gadis dekat dengan ibunya dan menceritakan hal apapun di sekolahnya, termasuk kisah cintanya.
Semangat untuk semuanya dalam menjalani aktifitas hari-harinya. Semoga dimudahkan urusannya. Tidak masalah kalau belum berhasil hari ini asalkan terus ada niat untuk mencoba. Sampai kesempatan itu benar-benar tertutup sepenuhnya. Salam semangat.
Komentar
Posting Komentar