Langsung ke konten utama

Menjadi Penghubung dari Kisah Percintaan Siswa

Saya tidak tahu apakah ini sebuah kebetulan atau tidak. Karena saya sudah mengalami 2 kali kejadian, yaitu dalam sehari bertemu siswa, yang kemudian obrolan menjurus ke kisah mengenai perasaannya selanjutnya dalam beberapa waktu, saya bertemu dengan sosok pujaan hati yang tadi dibicarakan. Kisah ini menurut saya lucu, unik, dan kebetulan yang luar biasa. Bagaimana skenario Allah begitu unik untuk menjadikan saya sebagai penghubung antara kisah diantara para siswa yang tak hanya terjadi di dalam ruang kelas. Namun, bisa jadi lebih dari itu. Yaa, membicarakan urusan romansa di masa muda memang selalu menjadi hal yang menarik, sehingga cerita fiksi mengenai kisah percintaan remaja selalu tak pernah sepi dari peminat. Yuk kita simak cerita saya mengenai penghubung kisah percintaan siswa. Dimulai dari cerita pertama.

1. Pagi sampai siang bertemu dan ngobrol dengan si cewek, malam sampai dini hari bertemu sosok idaman si cewek

Kisah ini terjadi pada saat kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi para penerima penghargaan karakter unggul (character building atau biasa disingkat CB). Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu pagi hingga sore. Saya berkesempatan menjadi salah satu pendamping karakter, yaitu karakter kreatif. Pada siang harinya, terdapat sesi penyampaian materi kepemimpinan. Di saat itu, saya duduk bersama para peserta, yaitu siswa-siswi yang pernah mendapatkan karakter unggul. Kebetulan saya duduk di sebelah siswi dari kelas 12 SMK Kesehatan Airlangga (Skakes). Kebetulan, karena saya mengajar kelas mereka selama 3 tahun, maka pembicaraan di antara kami pun berlangsung dengan lancar. Awalnya topik pembicaraan berkisar mengenai topik yang dibahas oleh pemateri, lalu berangsur mengarah ke percintaan karena kebetulan pemateri sedikit menyinggung tentang percintaan yang didasari pada semangat pantang menyerah untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Pada suatu momen, saya bersama siswi tersebut membicarakan perihal kisah asmara. Si siswi ini ternyata menyukai salah satu siswa dari SMK Airlangga yang memang berparas ganteng dan dia tidak berhenti hanya sekedar mengagumi tanpa melakukan aksi. Dia memberanikan diri untuk menghubungi melalui media sosial dan akhirnya saling berinteraksi, walaupun jalan pendekatannya tidak selalu mulus. Namun, saya merasa sangat salut karena si cewek berani memulai dan tidak gengsi untuk menghubungi duluan. Kisah awkward pun diceritakan olehnya karena beberapa kali dia kesulitan untuk menemukan topik pembicaraan. Untungnya, saya bisa dijadikan topik pembicaraan karena kebetulan saya juga pernah mengajar di SMK Airlangga pada waktu itu. Namun, sayang sekali kisah pendekatannya tak selalu mulus karena si cowok tidak terlalu tergerak untuk melakukan usaha yang sama.

2. Malam harinya, ada kegiatan lain dan saya bertemu si cowok yang menceritakan kisah hidupnya dan tidak lupa kisah percintaannya

Suatu hal yang tidak terduga terjadi di hari itu. Pada sore hari sepulang dari kegiatan LDK CB, saya langsung melanjutkan perjalanan menuju kegiatan Jumbara Palang Merah Remaja (PMR) se-kota Balikpapan di Waduk Manggar. Pada malam harinya, saya nongkrong di warung kopi yang terdapat di sekitar lokasi acara. Salah satu anggota PMR Airlangga ternyata duduk di sebelah saya. Dia berasal dari SMK Airlangga. Sejak awal saya sudah menyadari bahwa dia ini adalah sosok cowok yang diidam-idamkan oleh si siswi Skakes tadi. Tidak saya sangka pula malam itu, saya mendapatkan cerita dari kedua sudut pandang dalam menyikapi asmara. Saya memulai pembicaraan dengan si cowok dengan topik-topik ringan, namun juga hal yang menarik. Pada mulanya saya membahas mengenai nama si cowok yang terlihat mencolok di antara nama pada umumnya. Dia pun menjelaskan bahwa namanya adalah pemberian si ayahnya yang memiliki sudut pandang yang berbeda terhadap salah satu peristiwa besar sejarah nasional. Topik pembicaraan pun mengalir, mulai membahas minatnya dalam bidang kepalangmerahan yang dimulai sejak SMP, lalu keputusannya dalam memilih jurusan di sekolah. Dia ternyata memiliki semangat juang untuk bersekolah yang tinggi di kala teman-teman sebayanya yang berasal dari suatu desa biasanya tidak melanjutkan sekolah lagi. Dia beruntung memiliki kemauan dan fasilitas untuk mengenyam pendidikan lanjut tingkat menengah atas atau kejuruan.

Sampai tiba pada momen di mana saya melihat ID Card yang tergantung di lehernya menampakkan sebuah foto berdua bersama cewek. Saya pun mencoba untuk melihatnya dan ternyata itu adalah salah satu siswi yang menjadi anak didik saya. Dia pun bertanya kepada saya, “apakah bapak mengenal si cewek ini?” Saya pun menjawab dengan tegas, “Ya iya, kan saya ngajar dia. Kebetulan kalau semua murid di skakes tahun ini saya masuk semua kelas. Jadi lumayan hapal.” Lalu saya lanjutkan bertanya pula, “lho kamu kok bisa kenal dia?” Si cowok pun membalas, “Iya bisa pak, awalnya yaa saya nyari-nyari aja lewat instagram atau sosmed gitu, terus pas lihat aslinya kok saya tertarik, akhirnya minta kontaknya juga.” Wah, ternyata saya baru memahami jadi begitu yaa cara anak jaman sekarang untuk melancarkan aksi pendekatan terhadap si cewek incarannya. Ada yang bermodalkan sosial media, terus bisa dengan lancar untuk melancarkan aksi berkenalan dan lanjut pendekatan. Lalu, di suatu momen pun saya menceritakan bahwa si cowok ini disukai sama cewek kelas 12 Skakes tadi yang bertemu pada siang tadi. Si cowok pun tidak menampik bahwa dia juga berhubungan dengan cewek Skakes yang bertemu saya. Dia pun sebenarnya mengalami kebimbangan awalnya. Namun, pada akhirnya dia memilih untuk meneruskan perjuangannya dalam mendekati cewek yang tadi diincarnya.

Sebenarnya akhir yang menyedihkan bagi si cewek kelas 12 Skakes tadi. Tapi mau bagaimana lagi, memang kisah cinta tak selalu mulus. Ada kalanya bertepuk sebelah tangan. Masa muda memang banyak menyimpan kisah seru untuk dibagikan, terutama kisah percintaan. Sampai akhirnya, saya berdua dengan si cowok banyak berbagi kisah kehidupan. Dia yang aslinya pemalu, akhirnya perlahan menemukan rasa percaya dirinya. Lalu dia yang memiliki kisah kelam dalam keluarganya, berusaha untuk keluar dari hal tersebut dengan menyibukkan diri pada hal positif di sekolah seperti mengikuti organisasi MPK maupun PMR. Kami pun mengalami ngantuk yang berat pada saat dini hari dan berpisah untuk beristirahat.

Sebuah kisah unik yang mana menempatkan saya sebagai sebuah penghubung kisah asmara di antara murid. Ada kalanya kisah tersebut menampakkan keberhasilan, ada kalanya menunjukkan kegagalan. Namanya juga anak muda. Semangat yaa.. Walau hati patah, bukan berarti menyerah. Teruslah berjuang, hingga akhirnya raihlah yang namanya menang.

(Kalau rame lanjut cerita kedua)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

     Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.      Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...