Jika Usahamu Gagal di Tahap Pertama, Coba terus Sampai Berhasil: Sebuah Perjuangan Cinta di Masa Sekolah
Anak muda pada tahun 2000-an mayoritas sudah pernah menonton film Catatan Akhir Sekolah. Di film tersebut, terdapat adegan dari seorang cowok culun yang setiap harinya membawa bunga untuk menyatakan cinta pada cewek idamannya. Walaupun si cewek sering menghindar, namun perjuangan si cowok tetap berlanjut. Dicoba terus, sampai akhirnya di malam perpisahan sekolah, bunganya diterima si cewek, tanda bahwa perjuangan untuk mendapatkan pujaan hati berhasil. Film tersebut secara tidak langsung menjadi gambaran bahwa kisah percintaan di masa sekolah begitu menarik, karena ada usaha keras yang tidak selalu mulus. Hingga akhir (ending) bahagia yang memuaskan penonton. Namun, di dunia nyata apakah ada yang seperti itu? Jawabannya tentu saja ada yang iya, ada yang tidak karena tergantung orang dan kisahnya masing-masing. Namun, saya menemui kisah keberhasilan mirip dari apa yang terjadi di film Catatan Akhir Sekolah tersebut.
Kisah pertama ini dari sudut pandang si cewek yang naksir cowok yang sekelas dengannya. Si cowok merupakan sosok yang diam, cool, pintar, dan ganteng. Sejak kelas X, si cewek ini sudah menaruh perasaan pada si cowok. Namun karena dia dari pihak cewek yang terbiasa menunggu dan gengsi untuk mengungkapkan perasaan duluan, maka dia hanya bisa pasrah menunggu, sembari tetap menyimpan perasaannya. Yang katanya disimpan, tapi malah diceritakan ke saya dan beberapa temannya. Ya sudah, akhirnya pada momen-momen tertentu saat luang di sekolah, si cewek bercerita bahwa hubungannya dengan si cowok tidak berjalan mulus. Mereka memang berteman di kelas, beberapa kali sering bersama untuk mengerjakan tugas kelompok, atau mengerjakan tugas keorganisasian dan kepanitiaan. Kebetulan keduanya selain sekelas, juga dipertemukan di kegiatan ekstrakurikuler yang sama di Palang Merah Remaja (PMR) dan broadcasting sekolah.
Ada suatu momen di saat mereka juga mengikuti lomba bersama, yaitu cerdas cermat atau sejenisnya gitu di Politeknik Borneo Medistra dan pulang membawa juara. Jadilah momen kebersamaan tersebut menjadi hal yang berharga bagi si cewek. Setidaknya dia bisa menghabiskan banyak waktu bersama cowok pujaannya, walaupun belum tentu mendapatkan perasaannya. Karena saat menceritakan perasaannya kepada saya, si cewek menganggap si cowok ini sedang dekat atau ada perasaan kepada cewek lainnya. Yang saya ingat itu, sehingga saya juga bingung mau memberi saran apa kepada si cewek karena namanya perasaan juga sulit untuk dipaksakan. Ditambah karena murid cowok termasuk langka di sekolah dan si cowok tersebut lumayan populer karena aktif berkegiatan, maka banyak pula cewek yang menaruh perasaan suka pada si cowok. Hal tersebut menjadi rintangan bagi si cewek tadi selama memendam perasaan kepada si cowok. Namun, setelah beberapa lama menanti dengan penuh kesabaran. Ternyata terbuka pula perasaan si cowok untuk menerima si cewek.
Ya mungkin sepertinya begitu karena sebenarnya saya tidak tahu pastinya. Saya hanya melihat postingan foto dari wali kelas si cowok dan cewek tersebut. Isi foto tersebut adalah si cowok dan cewek yang terlihat bersebelahan, dengan beberapa cowok dan cewek lainnya dengan caption "YTTA" atau Yang Tau Tau Aja. Indikasi YTTA tersebut sepertinya mengarah bahwa yang mengetahui maksud dari foto tersebut adalah segelintir orang yang dapat memahami bahwa foto tersebut berisi pasangan cowok-cewek yang berasal dari kelas tersebut, termasuk cewek galau tersebut yang kemungkinan berhasil mendapatkan hati cowok pujaannya. Bukti semakin menguat bahwa perjuangan si cewek berhasil adalah si cowok ternyata juga memposting story berfoto dengan si cewek yang ramai mendapat reaksi netizen yang senang dan terdapat komentar seperti merestui hubungan mereka. Oh indahnya bahwa perjuangan yang dilakukan dengan terus-menerus akan menemukan keberhasilan.
Kisah kedua masih terkait dengan kelas yang sama dengan tokoh pada kisah pertama. Kali ini saya melihatnya dari sudut pandang si cowok. Cowok ini merupakan sosok yang lucu, tangguh, dan menunjukkan perkembangan akademik yang baik selama masa sekolah. Saya kurang mengetahui pastinya, tapi sewaktu kelas X, sempat terdengar bahwa dia menyukai cewek yang merupakan teman sekelasnya. Sepertinya kisah perasaan si cowok ini mirip seperti kisah pertama, yaitu dia hanya berusaha dan targetnya masih susah untuk digapai dan hanya menganggap hubungannya sebatas pertemanan. Kalau dalam kisah ini sebenarnya saya tidak terlalu mengetahui dengan detail karena tidak ada momen si cowok maupun cewek menceritakan kisahnya kepada saya. Saya hanya sebagai pengamat jarak jauh yang kebetulan menyimak momen mereka.
Sampai pada suatu saat si cowok tiba-tiba memberikan komentar ke media sosial saya mengenai sosok berkacamata yang dia idam-idamkan. Saya masih belum terlalu paham itu siapa dan kurang mengerti. Tapi lama-lama saya mulai memahami, oh ternyata sosok itu yaa orang yang ada di kelasnya sendiri yang sewaktu kelas X dulu sudah menjadi incarannya. Ohh ternyata sudah berhasil, pikir saya begitu. Si cowok dengan bangganya memamerkan pencapaian tersebut kepada saya. Namun saya masih belum melihat kebersamaan secara intens dari mereka berdua layaknya pada kisah pertama. Pada suatu waktu terdapat momen di mana saya menemukan momen pulang dari kegiatan buka bersama di sekolah. Si cowok berusaha menjadi sosok pacar yang baik dengan berencana mengantar pulang si cewek dengan motornya. Saya yang kebetulan lewat di parkiran melihat si cewek sudah siap duduk di jok belakang motor sambil senyum-senyum menyapa. Karena saya masih ada pekerjaan, maka saya tidak terlalu lama dan langsung lewat saja. Ternyata beberapa waktu kemudian datanglah guru wali kelas mereka kepada saya menceritakan kisah mereka di parkiran. Si cowok ini agak sial di malam itu karena ternyata motornya mogok dan susah untuk dinyalakan. Gagal pula rencana si cowok untuk mengantar pulang pacarnya ke rumah.
Aduh, kasian nasibnya. Tapi tidak mengapa karena namanya niat baik harus terus digelorakan dan mungkin lain kali tetap ada waktu untuk membuktikan. Setidaknya, si cowok memiliki hati yang tulus untuk membantu cewek dan mengantarkan pulang ke rumahnya. Karena ketulusan hati si cowok itu juga yang akhirnya terlihat dan mengenai perasaan si cewek sehingga akhirnya si cewek bisa luluh dan mau menjadi pacarnya. Si cowok dan si cewek juga termasuk dalam pasangan yang berfoto bersama wali kelas mereka dan diposting di story dengan caption "YTTA". Hal tersebut menjadi bukti bahwa ya yang mengetahui kisah di balik foto bersama tersebut saja yang bisa paham. Yang artinya mungkin saya paham bahwa si cowok tulus ini berhasil mendapatkan pujaan hatinya dengan perjuangan selama 3 tahun di sekolah, mirip seperti kisah yang pertama.
Kedua kisah tersebut memberi pelajaran bahwa kita tidak boleh putus asa untuk memperjuangkan sesuatu. Sesuatu yang berharga untuk kita atau sesuatu yang memang cocok untuk kita. Masa sekolah merupakan masa untuk eksplorasi banyak hal. Masa yang melatih kita untuk tidak mudah menyerah dalam berjuang. Tentunya jangan melupakan kewajiban utama sebagai pelajar. Semoga kisah tersebut menginspirasi para pembaca, tentunya di bagian perjuangannya yang tak kenal menyerah yaa, misalnya tidak menyerah jika mengalami kegagalan dalam belajar. Kalau memang kisah cinta gagal terus di masa sekolah ya tidak apa. Masih ada kegagalan di masa yang lain. Eh maksudnya masih bisa berusaha di masa setelah lulus. Siapa tau pas sudah lulus, akhirnya terbuka kesempatan di saat yang tepat dengan pujaan hati yang diidamkan di masa sekolah. Salam perjuangan.
Komentar
Posting Komentar