Langsung ke konten utama

Refleksi Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional 2025

Sekolah dan kampus adalah pencetak buruh terbesar di dunia. Para pekerja yang hanya melakukan aktifitas kerja yang rutin, mekanis, nurut standar, dan atasan. Hal tersebut diperparah jika pendidik di institusi tersebut hanya mengajarkan para pelajarnya mencari jawaban dengan AI tanpa mendampingi bagaimana pengelolaannya. Ya yang penting ini lho AI, ini lho jawabannya. Tidak diajarkan mengapa jawabannya itu, bagaimana proses terjadinya jawaban itu. Selamat hari buruh dan pendidikan.

Keluar saja kau dari dunia pendidikan, para guru yang gak niat ngajar. Pas ngajar, gak ngasi apa-apa ke pelajarnya. Bahkan lebih parah lagi kalau anak-anak terpatri dalam ingatannya malah teracuni bahwa "ohh begini ya cara kerjanya. Ohh yang penting cepat selesai. Ohh ga usah capek-capek berproses. Yang penting kegiatan belajar sudah terlaksana dan asyik kok belajarnya. Santai, tanpa beban." Iya, resikonya nanti jangka panjang. Masalahnya pelajar ini manusia yang dianugerahi kemampuan berpikir.
Saya tau, lha apa salahnya bekerja nurut sistem, jadi buruh atau karyawan di suatu perusahaan, dll. Itu engga salah. Tapi yang salah adalah ketika di masa pendidikan, para pelajar tidak diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi kemampuan berpikirnya dan kemampuan-kemampuan lainnya. Dan itu semakin parah karena pendidik yang masuk di kelasnya asal-asalan saja ngajar, yang penting ngisi waktu nganggur, yang penting jago IT, mengikuti jaman menggunakan AI menyelesaikan soal. Engga begitu cara kerja pendidikan. Pendidik saat ini dituntut untuk membersamai atau sebagai fasilitator pendidikan untuk anak-anak di tengah gempuran berbagai arus informasi yang masuk, serta pendamping anak-anak dalam menggunakan alat IT. Tidak bisa ditinggal begitu saja, yang penting pakai AI, beres. Semua soal ujian ada kok jawabannya di AI. Terus fungsi kemampuan berpikir manusianya bagaimana? Terus ke depannya kalau dibiarkan apa yang akan terjadi? Pemikiran manusia tidak sesempit itu. Hidup pendidikan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

     Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.      Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...