Langsung ke konten utama

Tentang Rezim Penguasa Saat Ini

 

Penguasa udah ga pake cara lama kediktatoran yang terang-terangan. Tapi sekarang pake alat negara yang legal, demi menjegal dan melanggengkan kekuasaan. Kalau ada yang ngelawan secara keras, tinggal dipanggil, ditawari jabatan, harta, tanah, dah selesai urusan. Jadi gak ada lagi musuhnya. Karena semua dirangkul masuk. Kalau kayak gini, siapa yang berani melawan?


Di timeline saya, orang-orang yg ngepost tanda bahaya (darurat) adalah orang-orang yg saya kenal pemikirannya. Namun yg gak ngepost, ya antara ga paham konteksnya, atau yaa karena mereka bagian dari keluarga besar yg dapat "jatah". Para influencer yg saya liat timeline-nya keliatan kok kemarin dukungan penuh ke mana, terus saat ini posisinya pasti bimbang. Mau protes ke pemerintah ga enak soalnya kan udah dikasi jatah. Walau nurani mau berontak. Hehe. Semangat orang-orang idealis yg masih berjuang.

Emang rakyat ini mayoritas pengen apa sih? Ga usah jauh2 pendidikan tinggi lah ya. untuk makan sehari-hari kan yg paling utama? Oke, kami kasih lah makan gratis, program keberlanjutan pembangunan yg udah keren. Tanpa disadari, semuanya itu ada ongkos atau sesuatu yg harus dikorbankan. Ibarat total uang negara ini 1 triliun, yg awalnya untuk biaya ngasi makan warga gak ada, terus ini buat makan warga, berarti ambil dari anggaran lainnya kan? Nah, akhirnya warga terbius dengan hal ini.

Akhirnya mayoritas warga yg sudah dicukupi dengan makan tadi, yaudah kan merasa pemerintah telah berjasa karena menyediakan kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sekali lagi, tanpa disadari bahwa ada hal lain yg harus "dibayar", misalnya pajak yg semakin tinggi, harga bahan bakar yg harus naik karena subsidinya dialihkan, biaya pendidikan yg gila-gilaan, dan lain-lain. Kini, tersisa warga dengan pemikiran kritis dan siap untuk melawan kebijakan penguasa yg seenaknya. Apa yg dilakukan penguasa?

Ya tinggal panggil aja itu rakyat yg berontak. Ditawari jabatan, pekerjaan, atau apapun yg memberikan kepuasan sehingga "suaranya" kembali dikecilkan dan diredam. Penguasa mikir, daripada kita hancurkan dan bantai, nanti kena kasus lagi macam tragedi `65 dan `98, yauda, kita pake cara baru. Gak usah ada musuh, kita rangkul supaya jadi sekutu, dan kita kuasai bersama. Siapa yg jadi korban? Yak, rakyat yg cuma nurut saja dgn kebijakan-kebijakan culas yg dikeluarkan penguasa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

     Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.      Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...