Langsung ke konten utama

Cerpen Schizophrenia dan Indigo



Leo merupakan pemuda berusia sekitar 18 tahun. Dia mengalami salah satu gejala penyakit kejiwaan yaitu schizophrenia. Penyakit ini menyebabkan dia sering mengalami  masalah karena dia tampak lesu, kurang bergairah dan sering mengalami halusinasi dan jika sedang parah-parahnya, maka dia sulit membedakan mana kehidupan nyata baginya dan yang mana yang hanya merupakan khayalan. Penyakit ini berlangsung sudah beberapa tahun dan saat ini orang tuanya sudah melakukan berbagai perawatan bagi dirinya dengan membawa ke klinik psikologi,dll. Namun pengobatan yang diberikan sampai saat ini belum ada yang bisa membuatnya pulih sepenuhnya. Hanya bisa mengurangi dan menenangkan jiwanya saat kondisinya bergejolak. Setelah mendapat berbagai terapi untuk kesembuhannya tersebut, perlahan-lahan penyakit jiwa Leo mulai membaik meskipun tak sepenuhnya berhasil. Untuk itu, terapi tersebut tetap diberikan terus-menerus. Dalam kesehariannya, Leo terkadang menunjukkan bahwa dirinya memiliki dunia sendiri. Dia sering membayangkan bahwa dia punya teman bermain yang sering menemaninya setiap saat meskipun orang normal yang melihatnya dapat langsung memutuskan bahwa tidak ada siapa-siapa di samping Leo. Namun Leo tetap merasa bahwa dia sering ditemani oleh teman mainnya tersebut. Baik itu menemaninya bermain game, ataupun ketika Leo keluar rumah untuk sekedar berjalan-jalan santai.
Tomi merupakan pemuda berusia 19 tahun. Tak jauh beda dengan Leo, Tomi juga memiliki suatu kepribadian khusus yang menyebabkan dia menjadi berbeda dengan orang-orang normal. Dia memiliki suatu kemampuan khusus semacam indra keenam yang menyebabkan dia dapat melihat makhluk-makhluk astral yang tidak dapat ditangkap oleh orang-orang pada umumnya. Kemampuan unik tersebut mulai dideritanya sejak kecil, ketika dirinya berusia 4 tahun. Pada awalnya orang tua beserta keluarganya mengira dia hanya mengalami kejadian biasa khas anak kecil yang mana mampu mengkhayalkan banyak hal dengan sekehendak mereka, namun tiba-tiba banyak juga hal-hal aneh dan ghaib yang diceritakan juga oleh Tomi kepada orang tua mereka. Sehingga orang tuanya pun mulai memberikan perhatian lebih pada Tomi dengan mengawasi anaknya tersebut sejak kecil dan terkadang sering memberikan perlakuan khusus pada Tomi untuk meredam gejala penglihatan Tomi yang membuatnya takut secara berlebihan. Pada awal mulanya juga, Tomi sering kali merasa ketakutan dengan kemampuan khusus yang dimilikinya tersebut. Dia sering merasa frustasi dan menjadi aneh di mata teman-teman sepermainannya. Hal tersebut membuatnya merasa masa kecilnya tidak sebahagia dan seperti kebanyakan anak-anak pada umumnya. Untungnya orang tua dan keluarganya berusaha membantunya untuk tetap menjalani hidup sehari-harinya dengan normal. Hingga saat ini dia sudah merasa terbiasa dengan kehidupannya tersebut sehingga sering kali dia merasa santai jika berbicara dengan makhluk halus yang mana jika dilihat oleh orang normal biasa maka akan tampak seperti berbicara sendiri dan akan mengira bahwa Tomi adalah orang gila. Namun, hal tersebut sudah menjadi terbiasa dalam diri Doni sehingga dia hanya menanggapi orang-orang yang menyindirnya dengan gaya yang santai. ...... (belum selesai)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

     Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.      Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...