Langsung ke konten utama

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

    Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.

    Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat dengan saya. Jadi beberapa murid yang kebetulan kisah asmaranya saya ketahui ini adalah anak wali saya, atau sering ngobrol, misalnya di kepanitiaan atau sewaktu ada event sekolah seperti biasa. Jadi anak wali saya pada tahun 2024 ini sudah menginjak tahun terakhir atau sudah kelas XII. Selama sekolah, dia pernah menjalani kisah asmara dengan adik kelasnya dan sewaktu saya menuliskan kisah asmara murid di blog ini beberapa kali, dia minta kisah asmaranya dituliskan juga. Kisah asmaranya agak rumit karena beberapa penghalang yang dialami oleh keduanya, misalnya perbedaan keyakinan. Hingga seingat saya kisah asmaranya putus nyambung.

    Beberapa kali si cewek alias anak wali saya ini menyatakan diri bahwa dia adalah sosok wanita independen, tangguh, tidak mudah terpengaruh dengan rayuan cowok. Beberapa menit kemudian, terdapat status Whats App atau Instagram story foto dia sedang jalan berdua dengan cowok adik kelasnya itu, walau tidak eksplisit. Saya teringat ketika momen event peringatan 17 Agustus 2022 yang lalu, dia merupakan anggota panitia dan tidak bisa fokus menjalankan tugas kepanitiaan karena galau dengan cowoknya itu. Mungkin itu merupakan cinta pertamanya, yang membekas begitu dalam. Hingga sulit dilupakan. Begitu kerasnya kata-kata pengingkaran atas perasaan, begitu pula rasa cinta itu begitu membara.

    Kisah mereka sepertinya berakhir ketika si cowok katanya sudah punya cewek baru yang merupakan teman sekelas si cowok. Anak wali saya tersebut ketika bertemu dengan saya dan saya iseng menyebut nama cowok, seketika pula dijawab dengan "lho pak, dia kan udah punya cewek baru. Itu temen sekelasnya". Nah, kebetulan pula saya mengajar di kelas si cowok dan saya sering iseng memantau pergerakan para siswa. Mungkin memang si cowok tadi menjalin hubungan spesial dengan teman sekelasnya yang merupakan sosok gadis skena. Cocok juga menurut saya karena tampilan si cowok ini terpengaruh oleh gaya badboy ala Jefri Nichol yang merupakan idolanya.

    Hal unik terjadi ketika di momen-momen tertentu, misalnya saat kegiatan wisuda 2024 berlangsung. Saya mengunggah foto bersama dengan anak wali saya, si cewek tadi. Ternyata postingan tersebut mengundang like oleh si cowok dan cewek barunya. Kemudian hal tersebut saya ceritakan kepada anak wali saya maupun si cewek baru. Katanya si cewek barunya itu, si cowok masih belum bisa move on dari yang lama karena masih sering kontak-kontakan. Begitu pula anak wali saya mengatakan bahwa "lho kan gapapa Pak, kami sekarang berteman."Oke, memang begitulah hubungan cowok dan cewek. Rumit. Katanya sudah punya yang baru, ehh ternyata masih ngontak yang lama. Katanya sudah gak ada perasaan, tapi kok masih excited kalau kontak-kontakan.

    Beberapa waktu berlalu, si cewek anak wali saya tadi sudah memiliki gebetan baru. Ada satu katanya anak luar kota dan rencana mau kuliah bareng di kampus yang sama. Ohh ternyata beneran sudah move on nih. Tapi selang waktu berlalu, sosok adik kelas X datang dan naik ke permukaan setelah mengikuti event Duta Genre Balikpapan 2024. Adik kelas cowok itu tampak tenang, cool, dan tentunya berprestasi. Tidak mengherankan bila namanya pun segera populer dan disukai beberapa siswi di sekolah, tidak terkecuali anak wali saya tadi. Entah bagaimana caranya, akhinya anak wali saya tadi menjalin kontak dengan cowok Duta Genre tersebut. Ketika hubungan mereka diteruskan, ternyata anak wali saya menyadari bahwa si cowok punya kekasih atau sudah putus tapi masih sering terhubung dengan cewek sekelasnya. Hal tersebut secara langsung menyadarkan anak wali saya agar tidak melanjutkan hubungan terlalu jauh karena ada perasaan tidak enak.

    Namun suatu hari saat kegiatan pengambilan ijazah kelulusan, anak wali saya tersebut datang dan kembali menanyakan apakah ada si cowok Duta Genre tersebut di sekolah. Mungkin dia masih menyimpan rasa kagum atau perasaan asmara yang terpendam. Kebetulan saya tidak terlalu mengenal dekat si cowok Duta Genre tersebut. Hanya murid yang belajar biasa di kelas, namun dengan sosok cewek yang entah pernah menjadi kekasihnya atau sekarang sudah tak lagi bersama tersebut, hubungan saya lumayan agak dekat karena sering ngobrol.

    Suatu ketika di penghujung 2024 saat kegiatan survey lapangan untuk keperluan kegiatan kemah, saya bersama dengan cowok Duta Genre beserta murid-murid cowok berada satu mobil. Di saat itulah, ketika sesama cowok berkumpul, maka adegan saling roasting atau bahasa Jawanya gojlok-menggojlok terjadi. Si cowok Duta Genre tersebut dikata-katai oleh teman-teman cowoknya dengan nama yang menjadi teman sekelasnya tersebut. Entah kisah cinta yang belum berakhir, atau cuma sebagai candaan. Roasting atau gojlokan tersebut ditambah dengan nama anak wali saya yang kebetulan kisah mereka berdua juga diketahui oleh murid-murid cowok yang lain. Dasar cowok, temannya curhat tentang percintaan bukannya diberikan solusi, malah kena roasting. Hehe. Ternyata hal tersebut menunjukkan bukti bahwa anak wali saya beneran menjalin kontak atau hubungan dengan cowok Duta Genre tersebut walaupun hanya sebatas pertemanan.

    Ketika awal tahun ajaran baru dimulai, saya mendapatkan amanah menjadi wali kelas untuk kelas yang baru, yaitu kelas X Asisten Keperawatan dan Caregiver (AKC) 2. Di kelas tersebut, isinya adalah 100% siswi atau murid perempuan. Masih di momen awal-awal kegiatan belajar di sekolah, tiba-tiba ada salah seorang anak wali saya yang penasaran terhadap kakak kelasnya yang cowok. Kakak kelas cowok tersebut tidak lain adalah cowok Duta Genre yang pesonanya telah membius siswa-siswi lintas angkatan. Anak wali saya yang baru ini meminta saya agar memberikan informasi kontak si cowok Duta Genre tadi bukti bahwa dia penasaran ingin segera berkenalan.

    Pada suatu momen, anak wali saya yang menjadi tokoh cerita di paragraf-paragraf awal cerita ini tersebut datang kembali ke sekolah. Kemudian saya iseng menanyakan bagaimana hubungannya dengan cowok Duta Genre tersebut, apakah sudah berakhir atau masih mengobrol walau lewat chatting. Ternyata anak wali saya tersebut masih menyimpan kekagumannya. Tidak ketinggalan saya menceritakan bahwa saya punya anak wali yang baru, yang juga menyimpan perasaan terhadap cowok Duta Genre tersebut dan rasanya seru kali yaa kalau mereka bertiga bertemu. Sepertinya akan terjadi sesuatu yang menarik. Hehe.

    Sekian.

(Sampai jumpa di kisah-kisah selanjutnya, semoga menarik ya..)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...