Langsung ke konten utama

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Tangkapan layar video aksi 4 Praktek Pelaksanaan Lapangan

Lokasi

SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Tujuan yang ingin dicapai

Berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam kegiatan pendidikan profesi guru biologi, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1.   Meningkatkan hasil pembelajaran pada mata pelajaran biologi.

2.   Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti aktifitas pembelajaran.

3.   Meningkatkan kemampuan literasi dan meningkatkan daya kritis peserta didik.

4.   Mengatasi titik jenuh  peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penulis

Aldino Kamaruddin Santoso

Tanggal

8 Desember 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

 

Terdapat 4 masalah yang diselesaikan dalam aksi ini. Keempat masalah tersebut diuraikan sebagai berikut:

1.   Metode belajar yang kurang sesuai dengan karakteristik peserta didik yang menyebabkan kesulitan dalam proses pembelajaran. Akar penyebab masalahnya adalah Model dan metode belajar yang digunakan guru masih menggunakan cara yang monoton dan kurang interaktif membuat peserta didik mengalami kesulitan dalam mencerna materi pelajaran.

2.   Stigma atau pola pikir (mindset) peserta didik yang menganggap mata  pelajaran biologi (IPA) adalah sesuatu yang rumit, penuh hafalan membingungkan, sehingga membuat mental peserta didik  untuk mempelajari materi  biologi (IPA) sudah down sejak awal. Setelah ditelusuri berdasarkan literatur dan wawancara ditemukan akar penyebab masalahnya adalah metode dan model pembelajaran yang digunakan guru cenderung monoton dan kaku, sehingga membentuk pola pikirnya dalam memahami pelajaran biologi (IPA).

3.   Rendahnya kemampuan literasi dan berpikir kritis peserta didik. Setelah ditelusuri berdasarkan literatur dan wawancara ditemukan akar penyebab masalahnya adalah Guru kurang memberikan stimulus untuk meningkatkan motivasi literasi peserta didik dan guru belum menjadi role model untuk kegiatan literasi di sekolah.

4.   Peserta didik pada mulanya dapat menyerap materi di bagian permulaan yang biasanya dijelaskan dari konsep umumnya, namun ketika sudah masuk ke pendalaman materi yang cenderung rumit dan butuh konsentrasi tingkat tinggi, mereka sudah mencapai titik  jenuh atau tidak dapat lagi mencerna materi. Setelah ditelusuri berdasarkan literatur dan wawancara ditemukan akar penyebab masalahnya adalah Guru kurang memahami permasalahan titik jenuh yang dialami peserta didik.

Praktik ini penting untuk dibagikan berdasarkan beberapa analisis sebagai berikut:

1.     Pemilihan model dan metode pembelajaran yang tepat dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran, sehingga penting bagi guru untuk mengetahui model dan metode yang paling cocok dalam diterapkan kepada peserta didiknya.

2.     Penggunaan model dan metode pembelajaran inovatif dapat dilakukan untuk mengatasi peserta didik yang mengalami kesulitan belajar, meningkatkan kemampuan literasi, dan mengatasi titik jenuh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran.

Peran saya sebagai guru adalah mengimplementasikan rencana aksi untuk mengatasi permasalahan yang saya alami. Permasalahan tersebut sudah mengalami tahap analisis yang mendalam berdasarkan kajian literatur, wawancara, serta bimbingan dari dosen dan guru pamong. Tanggung jawab saya adalah menggunakan rencana aksi yang sesuai dalam mengatasi permasalahan yang ada, serta melihat hasil evaluasi untuk kemudian mengetahui perkembangan dan perbaikan yang terjadi atau belum, dan terus berusaha dalam memperbaiki kualitas diri sebagai pendidik yang profesional.


Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

 

Tantangan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1.     Mata pelajaran biologi terdiri atas berbagai bab dan materi yang menuntut guru untuk menyesuaikan model dan metode pembelajaran agar sesuai dan mudah diserap oleh peserta didik ketika proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

2.     Penggunaan model pembelajaran inovatif menuntut guru untuk sigap terhadap gaya mengajar yang baru, dan harus cepat beradaptasi untuk mengubah pola yang tadinya banyak terpusat pada guru (teacher centered) menjadi terpusat kepada peserta didik (student centered). Hal tersebut membutuhkan waktu untuk persiapannya, seperti menyiapkan alat peraga pembelajaran inovatif, sampai mengkomunikasikan dan memotivasi peserta didik agar aktif untuk bergerak mencari dan menemukan sendiri materi pembelajarannya, daripada hanya bergantung pada penyampaian yang dilakukan oleh guru.

Banyak pihak terlibat dalam implementasi dari rencana aksi untuk mengatasi permasalahan pembelajaran yang saya angkat. Guru yang menjadi rekan sejawat dapat menjadi sumber referensi pertama saya dalam mengatasi masalah, selain teori-teori yang sudah dikemukakan oleh para ahli melalui literatur buku dan jurnal. Selain itu, saya mendapatkan masukan dari guru senior yang sudah terlebih dahulu melakukan praktek pembelajaran inovatif maupun kepala sekolah sebagai sosok yang lebih mengerti mengenai jalannya kegiatan sekolah yang menyesuaikan pula dengan visi misi sekolah ke depannya. Tidak lupa kritik dan saran dari orang tua/wali peserta didik yang menjadi bahan pertimbangan untuk mencocokkan gaya belajar yang paling tepat untuk diterapkan.


Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

 

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghadapi tantangan dan mengatasi permasalahan tersebut menggunakan beberapa strategi, yaitu sebagai berikut:

1.  Pada permasalahan pertama, cara mengatasinya adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan menggunakan media atau  bahan ajar yang  interaktif.

2. Pada permasalahan kedua, cara mengatasinya adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).

3.   Pada permasalahan ketiga, untuk mengatasinya, yaitu dalam rangka meningkatkan daya kritis peserta didik dapat digunakan model dan metode pembelajaran berbasis masalah atau Problem Based Learning (PBL).

4.  Pada permasalahan keempat, cara untuk mengatasi munculnya titik jenuh pada peserta didik Ketika belajar adalah menggunakan model pembelajaran Project  Based Learning (PjBL) dan menggunakan  media pembelajaran interaktif.

 

Strategi yang digunakan untuk melaksanakan aksi tersebut adalah memahami dan mendalami tahapan-tahapan yang ada (sintaks) pada masing-masing model pembelajaran yang disebutkan. Tidak lupa menyesuaikan pula dengan kondisi di lapangan atau di kelas, misalnya dengan menerapkan pembagian kelompok yang heterogen untuk menunjang adanya tukar informasi dan saling berinteraksi antar peserta didik dalam mengembangkan diri.

 

Dalam era teknologi yang kental dirasakan oleh masyarakat saat ini, termasuk peserta didik, maka saya tidak lupa untuk melibatkan teknologi dalam kegiatan pembelajaran, misalnya dengan menggunakan Leaning Management System (LMS) dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang mempercepat proses penilaian, serta mendekatkan peserta didik pada penggunaan gawai yang bersifat edukatif. Contoh lainnya adalah menggunakan permainan (games) berbasis Quizziz yang dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Proses yang terjadi selama kegiatan implementasi rencan aksi ini bersifat dinamis. Para peserta didik memang merasakan sesuatu yang beda disbanding sebelumnya, misalnya kegiatan pembelajaran yang awalnya didominasi oleh guru sebagai sumber utama pembelajaran, kini menjadi berubah. Peserta didik kini dapat melakukan sendiri kegiatan penelusuran ilmu pengetahuan serta mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui kegiatan diskusi, tanya jawab, serta rasa percaya dirinya yang terus tumbuh melalui kegiatan presentasi hasil kerja.

 

Banyak peserta didik yang wajib terlibat dalam setiap kegiatan pembelajaran disbanding sebelumnya yang hanya menunggu penyampaian materi dari guru. Adanya pemberian penghargaan berupa apresiasi tepuk tangan maupun hadiah juga dianggap dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, menghilangkan rasa jenuh, serta memperkuat rasa percaya diri bahwa semua peserta didik dapat berkontribusi, semua dapat mengutarakan pendapat, semua dapat belajar dan memiliki kesempatan yang sama untuk terus tumbuh dan berkembang dalam Pendidikan. Sumber daya yang diperlukan adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah, misalnya jaringan internet yang stabil yang digunakan untuk kegiatan evaluasi pembelajaran menggunakan LMS, maupun alat-alat berupa laptop, proyektor, dan pengeras suara (speaker) yang prima untuk menayangkan materi pembelajaran, serta tetap tidak meninggalkan papan tulis yang berguna untuk memberi penguatan terhadap materi-materi tertentu.

 

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

 

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya aktifitas belajar peserta didik yang dapat diamati ketika kegiatan pembelajaran berlangsung serta refleksi kegiatan yang dilaksanakan di bagian penutup. Hasilnya mayoritas peserta didik mengalami peningkatan aktifitas serta hasil belajar yang diamati pula pada hasil evaluasi pembelajaran, serta tanya jawab pada kegiatan presentasi dan diskusi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran inovatif dapat berpengaruh signifikan untuk membuat peserta didik lebih terlibat dalam aktifitas pembelajaran yang dapat mengatasi keempat permasalahan yang muncul sebelumnya.

Respon para peserta didik rata-rata menunjukkan hasil yang bagus, tampak semangat, ceria, dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar yang mengkombinasikan media pembelajaran berbasis teknologi, kegiatan diskusi, pemecahan masalah kontekstual, sampai pada pembuatan proyek nyata untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar. Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan rata-rata menunjukkan hasil berupa respon positif atau apresiasi karena sedikit banyak telah menumbuhkan iklim pembelajaran yang lebih inovatif dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut diketahui dari pengamat yang merupakan guru atau rekan sejawat. Faktor yang menjadi penentu adalah kesesuaian antara aksi yang ingin diterapkan dengan kondisi peserta didik. Guru harus benar-benar mempersiapkan diri agar memahami dengan baik kondisi peserta didik dan mempelajari tahapan-tahapan model pembelajaran yang diterapkan. Penting juga agar guru memiliki beberapa rencana alternatif untuk mengantisipasi kondisi pembelajaran yang dapat berubah sewaktu-waktu, misalnya kondisi peserta didik yang kurang fit, faktor cuaca, atau bertabrakan dengan agenda sekolah lainnya. Pentingnya penguasaan kelas juga harus dimiliki oleh guru, sehingga model pembelajaran yang ingin diterapkan dapat berjalan dengan lancar pada peserta didik.

Secara umum, dari 4 kali aksi yang dilakukan, saya merasakan banyak perubahan yang dialami dalam kegiatan pembelajaran. Faktor yang paling terlihat dalam perubahan tersebut adalah adanya keaktifan peserta didik yang lebih banyak, karena pergeseran model pembelajaran yang tadinya hanya menunggu instruksi dari guru, mulai banyak dikurangi. Hal tersebut mengikuti perkembangan zaman yang mana pada saat ini, ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari mana saja, tidak terbatas dari guru saja, namun para peserta didik dapat menjelajahi dunia tanpa batas menggunakan teknologi gawainya. Namun, peserta didik tersebut tetap membutuhkan bimbingan dari sosok guru yang dapat mengerti kondisi emosional, sampai mengarahkan agar para peserta didik menemukan sendiri gaya belajar yang paling sesuai dan mendalami potensi tersebut untuk terus dikembangkan. Adanya kegiatan diskusi yang lebih banyak, serta presentasi berpengaruh besar terhadap rasa percaya diri peserta didik. Hal lainnya adalah apresiasi setiap pendapat yang dimunculkan peserta didik dan mengurangi penghakiman terhadap kesalahan yang dibuat. Hal tersebut membuat para peserta didik tidak takut lagi untuk berbuat salah, selama kesalahan tersebut membuatnya untuk terus berkembang dengan mencari jawaban atau kebenaran.

Model pembelajaran inovatif yang diterapkan yang ditunjang dengan media pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat memperbaiki berbagai permasalahan yang terjadi ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Ketika hal tersebut diterapkan dengan baik, yang ditunjang dengan pengembangan secara terus-menerus kemampuan pedagogik guru, maka ke depan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia secara umum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memikirkan Kegiatan/Event Sekolah agar Tidak Sekadar Dilaksanakan, namun Bermakna dan Meminimalisir Kekecewaan

Kegiatan di lingkup pendidikan mulai sekolah tingkat dasar sampai lanjut bahkan pendidikan tinggi tidak hanya berurusan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas saja. Ada kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi murid, misalnya ekstrakurikuler sampai pada peringatan hari-hari tertentu yang bersifat keagamaan, nasional, maupun hari khas suatu daerah. Semua kegiatan tersebut tujuannya adalah mencapai pendidikan yang lebih holistik atau menyeluruh dan tidak terpaku pada perkembangan akademik di mata pelajaran saja. Biasanya pelaksana dari kegiatan-kegiatan sekolah tersebut adalah para murid yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dengan dibantu oleh guru-guru pembina, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, atau di suatu sekolah yang sudah maju, bisa jadi para murid bergerak sendiri. Kebetulan saya sering bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai kegiatan yang dilaksanakan di sekolah dan pada tulisan ini saya ingin mengeluarkan...

Antara Balik ke Perasaan yang Lama dan Kekaguman pada Sosok yang Baru (Kisah Cinta Murid Again)

     Membahas kisah percintaan di zaman sekolah memang selalu seru dan menarik untuk diceritakan berulang. Itulah sebabnya, karya tulis novel, film, dan lain sebagainya yang memiliki kisah tentang percintaan remaja di masa sekolah selalu memiliki basis peminatnya tersendiri. Kisah percintaan atau asmara di zaman sekolah menarik dibahas karena gejolaknya yang naik turun. Ada yang ditakdirkan berhasil, gagal, atau ada yang masuk di persimpangan. Antara gagal dan berhasil, atau ada yang tertunda. Ada yang awalnya berhasil, namun ternyata itu hanya kisah semu karena hanya menjadi bahan pelarian. Herannya, para remaja tidak berhenti untuk terus mengejar kisah asmaranya agar menuju keberhasilan. Ya anggap saja "bumbu" dalam mengarungi masa muda yang cuma sekali.      Pada tahun 2024 ini, ada kisah asmara di antara murid yang menarik untuk saya bahas. Ya sebenarnya banyak juga kisah lainnya, namun yang ini spesial karena kebetulan pelakunya adalah orang yang dekat...

Kedua Mantan yang Layu, Kini telah Tumbuh dan Berkembang

     Cinta di masa muda, terutama di masa sekolah memang memiliki banyak pesona untuk selalu dibicarakan. Tidak terkecuali di lingkungan tempat saya kerja, yaitu sekolah swasta di sebuah kota. Di sini saya sering kali terlibat entah langsung atau tidak langsung menjadi pengamat beberapa kisah cinta. Entah yang berujung lanjut setelah lulus atau kisah patah hati yang juga menjadi pelengkapnya.      Kali ini saya teringat ada momen unik setelah menggulir media sosial saya. Saya melihat salah satu siswi tempat saya bekerja mengunggah foto kebersamaannya dengan cowok yang berasal dari sekolah yang beda, namun masih satu komplek karena dalam lingkup yayasan yang sama. Siswi tersebut saat ini berada di tingkat dua atau kelas XI di program keahlian yang biasa mengurus pasien. Dia merupakan sosok yang aktif berorganisasi karena beberapa waktu yang lalu menjadi ketua panitia kegiatan peringatan HUT ke-79 RI tahun 2024 di sekolah. Di masa-masa itu, dia banyak menghab...